10 Fakta Menarik Tentang Turbulensi Pesawat Terbang

 10 Fakta Menarik Tentang Turbulensi Pesawat Terbang - Apakah kamu Pernah dengar tentang turbulensi pesawat.? Atau bahkan beberapa dari Anda pernah mempunyai pengalaman saat pesawat mengalami turbulensi. Turbulensi pesawat sebenarnya bukanlah istilah asing bagi dunia penerbangan, namun tidak semua orang loh mengetahui apa itu tarbulensi pesawat bahkan bagi mereka yang sering berpergian menggunakan pesawat.

 Berita Baru-Baru Ini Mengenai Turbulensi Yang Terjadi Di Pesawat Terbang Miliki Singapore Airlines Membuat Kita Harus Lebih Waspada.

10 Fakta Menarik Tentang Turbulensi Pesawat Terbang

Istilah turbulensi tentu sudah sangat familiar di telinga traveler yang sering naik pesawat. Ini merupakan keadaan dimana pesawat dalam kondisi tidak stabil atau mengalami pergerakan yang acak dalam setiap waktu. Kondisi ini mengharuskan para penumpang mengenakan sabuk pengaman serta merasakan guncangan di dalam pesawat.

Turbulensi pesawat sendiri merupakan guncangan pesawat yang disebabkan oleh benturan massa udara yang datang dengan kecepatan yang cukup tinggi dari berbagai arah yang terjadi di kolom udara. Hal ini akan mengakibatkan pesawat mengalami guncangan bahkan seperti dihempaskan. Kejadian ini mirip dengan melindas gundukan saat Anda mengendarai mobil di jalanan.

Meskipun tidak berbahaya namun saat pesawat mengalami turbulensi, guncangan tersebut akan terasa menakutkan bagi penumpang pesawat. Biasanya saat terjadi turbulensi pesawat maka pilot atau crew pesawat lainnya akan memberikan pengumuman kepada para penumpang. Para penumpang wajib menggunakan sabuk pengaman karena guncangan yang terjadi bisa menyebabkna cedera bagi penumpang pesawat.

Terkadang guncangan yang terjadi tersebut bisa menyebabkan cidera pada penumpang. Meski sudah sering naik pesawat nyatanya tak sedikit traveler yang takut saat kondisi ini terjadi. Agar semua pertanyaan dan kecemasan yang dirasakan traveler saat turbulensi.

10 Fakta Menarik Tentang Turbulensi Pesawat Terbang berikut ini:

 

1. Pilot Tahu Kapan Terjadi Turbulensi

Dalam banyak kasus pilot mengetahui kondisi cuaca yang ada di jalur penerbangannya meski itu masih jauh di depan. Hal ini dibantu dengan laporan cuaca sebelum penerbangan, radar kokpit dan juga laporan dari pesawat lain yang melintasi daerah tersebut. 

Dengan berbagai bantuan tersebut seorang pilot bisa mengetahui bahaya apa saja yang ada di depan mereka sehingga saat pesawat sedang mendekati wilayah tersebut seorang pilot bisa mengaktifkan tanda sabuk pengaman untuk para penumpang dan awak pesawat.

2. Jangan Memangku Anak Saat Turbulensi

Anak-anak adalah objek yang paling rentan mengalami cidera saat turbulensi terlebih jika mereka berada di dalam pangukan orang tuanya. Kejadian ini pernah menimpa seorang bayi perempuan pada penerbangan di Inggris beberapa waktu lalu.

Bayi ini sedang dalam pangkuan saat turbulensi hebat terjadi pada pesawat yang mereka tumpangi. Saat itu tangan orang tuanya bergetar dan secara tidak sengaja melepas dekapannya tersebut hingga membuat bayi terpelanting. Untuk itu Dewan Keselamatan Transportasi menyerukan bahwa bayi akan diikat pada kursi khusus keselamatan.

3. Luka Akibat Turbulensi Bisa Terjadi Namun Jarang

Federasi Administrasi Penerbangan menyatakan bahwa setiap tahunnya selalu ada kasus turbulensi di berbagai negara. Dalam beberapa kasus bahkan menyebabkan baik awak pesawat maupun penumpang terluka akibat situasi ini. 

Dari sekian banyak kasus cedera akibat turbulensi tersebut, dua pertiga diantaranya dialami oleh pramugari. Hal ini terkait pekerjaan mereka yang melayani penumpang sehingga tak jarang mereka telat memakai sabuk pengaman saat pesawat berbenturan dengan angin yang menyebabkan turbulensi.

4. Teknologi Baru untuk Mencegah Turbulensi

 Para perancang penerbangan sedang mengembangkan sebuah teknologi baru yang dapat membantu pesawat untuk menghindari turbulensi. Jadi pada masa yang akan datang pesawat tidak perlu mengalami guncangan yang tidak nyaman tersebut. 

Teknologi ini berupa laser ultraviolet yang fungsinya menembakkan semacam gelombang ke jalur pesawat yang akan dilewati sehingga udara di sana menjadi stabil. Dengan begitu rute pesawat menjadi aman dari gangguan turbulensi.

5. Turbulensi Tidak Menyebabkan Pesawat Kecelakaan

Seorang pilot berpengalaman dari maskapai British Airways, Steve Allright megatakan bahwa turbulensi dibagi menjadi tiga yakni ringan, sedang dan berat. Dalam turbulensi ringan seorang pilot hanya akan merasakan sedikit guncangan sama seperti sedang naik mobil. Sedangkan kategori sedang akan membuat pesawat melenceng 3-6 meter dari rute sesungguhnya.

Lain halnya dengan turbulensi berat yang bisa menyebabkan pesawat menyimpang hingga ketinggian 30 meter dengan guncangan yang hebat. Hal tersebut sangat tidak nyaman namun tidak berbahaya. Intinya turbulensi adalah hal wajar yang umum dialami oleh sebuah pesawat.

6. Pemanasan Global Memicu Turbulensi

Turbulensi erat kaitannya dengan kondisi cuaca. Saat ini tercatat sering terjadi clear air turbulence dalam penerbangan di dunia manapun. Ternyata hal ini disebabkan oleh pemanasan global.

Jumlah turbulensi yang mempengaruhi penerbangan mengalami peningkatan yang signifikan dalam beberapa dekade ini. Meski cuaca sedang cerah tak menutup kemungkinan sebuah pesawat mengalami guncangan. Global warming ditengarai sebagai penyebab keadaan ini.

7. Turbulensi Umum Terjadi di Pesawat

Turbulensi pesawat merupakan hal yang wajar dan sering terjadi. Turbulensi juga tidak berbahaya jadi saat Anda mengalaminya tidak perlu panik secara berlebihan apalagi sampai berteriak ketakutan. Sebenarnya pilot juga bisa menghindari turbulensi pesawat yang terjadi serta bisa dengan akurat memperkirakan turbulensi ini. Pilot akan selalu memilih jalan paling nyaman tanpa mengorbankan keamanan penumpang pesawatnya.

 Pada dasarnya turbulensi terjadi disebabkan oleh angin, badai, jet stream, daerah dekat pegunungan dan faktor-faktor lainnya. Hal ini sangat umum terjadi dalam dunia penerbangan. Saat pesawat mengalami turbulensi itu sama dengan keadaan seseorang yang naik mobil dan melewati gundukan.

Dalam prosesnya angin yang mengalir pada pesawat yang sedang terbang itu diibaratkan seperti aliran sungai, ini disebut dengan jet stream. Angin ini bisa mencapai kecepatan hingga 402 km/jam. Kemudian angin ini bercampur dengan udara yang bergerak lambat, akhirnya menyebabkan percampuran udara cepat dan lambat yang menimbulkan guncangan. Guncangan inilah yang disebut dengan turbulensi.

8. Clear Air Turbulence (CAT)

Turbulensi memiliki beragam jenis dan yang paling sering terjadi dalam penerbangan adalah Clear Air Turbulence (CAT). Berbeda dari jenis turbulensi lain yang dapat diprediksi dengan memperhatikan radar maupun melihat kondisi cuaca, CAT merupakan turbulensi yang terjadi di saat langit cerah tak ada awan sehingga radar cuaca tidak dapat memprediksi bahwa kondisi tersebut bisa memicu turbulensi.

CAT dapat dikatakan jenis turbulensi yang paling berbahaya karena kondisinya tidak dapat diprediksi. Saat pesawat tiba-tiba mengalami Clear Air Turbulence maka tidak ada waktu bagi awak pesawat untuk memperingatkan penumpang untuk kembali ke kursi mereka dan mengenakan sabuk keselamatan. Tak heran mayoritas cidera akibat turbulensi diakibatkan oleh turbulensi jenis ini.

9. Memasang Sabuk Pengaman

Satu-satunya cara yang paling efektif saat terjadi turbulensi adalah tetap bersikap tenang dan patuhi tanda memakai sabuk keselamatan yang dinyalakan oeh pilot. Hal ini sangat sederhana namun efektif untuk menekan angka cedera saat terjadi turbulensi.

 Ketika turbulensi terjadi atau beberapa saat sebelum pesawat mengalami turbulensi biasanya pilot akan menyalakan lampu tanda untuk mengenakan sabuk keselamatan. Ini penting untuk penumpang perhatikan jika tidak ingin cidera saat pesawat mulai berguncang.

10. Pilot Menangani Turbulensi dengan Santai

Para pilot yang menerbangkan pesawat telah dilatih sebelumnya untuk bisa menangani masalah turbulensi dengan santai. Untuk itu sebelum melakukan penerbangan seorang pilot akan dengan hati-hati mempelajari pola cuaca dan memilih rute terbaik pada penerbangannya.

Namun terkadang turbulensi terjadi tanpa bisa diprediksi. Ketika turbulensi tidak dapat dihindari maka tugas pilot yang paling penting adalah menenangkan kecemasan para penumpang.

Ada beberapa jenis dan penyebab turbulensi pesawat yang umumnya terjadi yaitu turbulensi pesawat yang terjadi di karenakan suhu karena panas matahari yang bisa menyebabkan udara naik atau sebaliknya massa udara dingin tiba-tiba turun. Turbulensi ini sering disebut dengan turbulensi thermis.

Yang kedua adalah jenis turbulensi jet stream yaitu turbulensi yang sering terjadi dikarenakan pergerakan arus udara yang sangat cepat pada level ketinggian yang tinggi dan berpengaruh terhadap udara di sekelilingnya.

Yang ketiga yaitu turbulensi mekanis yaitu turbulensi yang sering terjadi saat pesawat melewati daerah pegunungan karena massa udara di pegunungan. Dan yang keempat adalah wake turbulence, biasa terjadi saat pesawat berpapasan atau berdekatan dengan helikopter atau pesawat lainnya.



Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "10 Fakta Menarik Tentang Turbulensi Pesawat Terbang "

Posting Komentar