Ketika berbicara tentang filsafat
beberapa dari kita tidak menyukainya karena dianggap filsafat adalah hal yang
rumit, bahkan beberapa lagi menghindari untuk mempelajari filsafat karena
dianggap beberapa mazhab atau paham yang dicetuskan oleh para filsuf sedikit
menyimpang dari ideologi agama. Tapi aku gak akan membahas soal apa itu
filsafat, melainkan sebuah novel misteri yang pantas buat dibaca sambil
ditemani secangkir kopi hitam dikala sore menjelang.
Judul novel tersebut adalah Dunia Sophie, novel yang dikarang oleh Jostein Gaarder dan sudah diterjemahkan lebih dari 50 bahasa termasuk bahasa Indonesia, pernah menjadi salah satu novel best seller internasional. Novelnya cukup tebal karena berisi berbagai macam hal yang dibahas.
Di novel ini kita akan disajikan berbagai pemahaman tentang filsafat, kita akan dikenalkan dengan beberapa filsuf terkenal selama 3000 tahun belakangan ini, mulai dari filsuf Plato, Socrates, atau dengan paham mainstream seperti Kapitalisme dan Komunisme, serta paham yang jarang kita dengar seperti Nihilisme, Romantitisme.
Buat kamu, novel ini cukup ringan kok,
dengan menggunakan kta-kata yang ringan dan mudah dimengerti oleh khalayak
umum, sehingga kamu sebenarnya tak butuh mikir keras untuk memahami makna yang
sebenarnya.
***
Sedikit Ringkasan Cerita (sinopsis?)
Sophie Amundsen (Sofie Amundsen dalam
versi Norwegia) adalah seorang gadis remaja berumur empatbelas tahun yang
tinggal di Norwegia pada tahun 1990. Dia tinggal bersama ibunya dan hewan-hewan
peliharaannya. Ayahnya adalah seorang kapten kapal tanker minyak, yang
menghabiskan sebagian besar waktunya berlayar. Ayahnya tidak muncul dalam buku
ini.
Sophie menjalani kehidupan sebagai
gadis biasa, yang secara mengejutkan terganggu pada awal buku ini, saat dia
menerima dua pesan misterius di kotak posnya (Siapakah dirimu? Dari mana
asalnya dunia?), bersama dengan sebuah kartu pos yang dialamatkan kepada :
'Hilde Møller Knag, d/a Sophie Amundsen'. Tak lama kemudian, dia juga menerima
sebuah paket berisi pelajaran filsafat.
Dengan komunikasi yang misterius ini,
Sophie menjadi murid dari seorang filsuf berumur limapuluh tahun, Alberto Knox.
Dia mulai menghubungi Sophie tanpa menyebutkan identitasnya, tetapi sepanjang
cerita, perlahan-lahan memunculkan identitasnya yang sebenarnya. Dari dialah
semua surat-surat dan pelajaran filsafat yang dikirimkan kepada Sophie. Alberto
melanjutkan pelajaran filsafat kepada Sophie, mulai dari masa Yunani sebelum
Socrates sampai ke Jean-Paul Sartre, dalam bahasa yang dapat dimengerti oleh
remaja.
***
Ceritanya cukup unik dan membuat kita
terus bertanya-tanya, seiring berjalannya cerita ketika Sophie mendapatkan
pengetahuan dari Alberto kita juga mendapatkan nya. Dan konflik yang paling
unik dari cerita novel ini adalah ketika Alberto dan Sophie berusaha untuk
melawan Albert Knag, seorang perwira PBB, yang ternyata Alberto dan Sophie itu
adalah karakter fiksi yang dibuat Albert Knag di buku nya untuk anaknya,
kebayang kan ada karakter fiksi yang berusaha melawan di cerita fiksi di dalam
cerita fiksi, kebayang gak sih? wkwkwk.
Post a Comment