Ahmad Syafii Maarif atau Buya Syafii menyoroti soal fenomena mendewakan sosok yang mengaku keturunan nabi. Buya menyampaikan pendapatnya yang ditulis akun Twitter @SerambiBuya.
Buya Syafii yang
merupakan mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah itu berpendapat, mendewa-dewakan
mereka yang mengaku keturunan nabi adalah bentuk perbudakan spiritual.
"Bagi saya mendewa-dewakan mereka yang mengaku keturunan
Nabi adalah bentuk perbudakan spiritual," tulis akun Twitter @SerambiBuya
seperti dikutip detikcom, Senin (23/11/2020).
Lebih lanjut, dalam cuitannya Buya Syafii Maarif menyertakan
ide Presiden Pertama RI, IR. Soekarno.
Buya Syafii Maarif mengatakan, Bung Karno dulu pernah
melontarkan protes keras terhadap gejala perbudakan spiritual selayaknya apa
yang terjadi di masa sekarang dengan adanya fanatisme berlebihan terhadap sosok
habib.
"Bung Karno puluhan tahun yang lalu sudah mengeritik
keras fenomena yang tidak sehat ini," imbuh dia.
Terpantau sampai Minggu (22/11/2020) siang, cuitan Buya
Syafii Maarif telah mendapat ratusan retweets dan ribuan suka dari para
pengguna Twittter.
Perlu diketahui, pembahasan perihal habib kembali mencuat
usai Habib Riziq tiba di Indonesia pada Selasa (10/11/2020) lalu.
Senada dengan Buya Syafii Maarif, Gus Miftah sebelumnya juga
sempat buka suara perihal keberadaan habib di Indonesia.
Gus Miftah tak menampik kebenaran bahwa habib memang tokoh
yang harus dihormati, tidak boleh direndahkan.
Sebab, dalam tubuh sosok habib mengalir darah Nabi Muhammad SAW.
Kendati begitu, Gus Miftah pun mengatakan, seorang Habib juga
tidak pantas melakukan hal serupa yakni menghina orang lain.
Menurut Gus Miftah, habib sudah selayaknya menjadi panutan
pengikutnya dalam bersikap.
"Gus boleh gak kita menghina habaib? Tidak boleh!
Kenapa? Karena dalam tubuh habaib ada darahnya Nabi," kata Gus Miftah
dalam siaran langsung Instagram-nya belum lama ini.
"Lalu bolehkah habaib menghina orang lain? Tidak boleh,
masa di dalam tubuhnya ada darah nabi kok menghina orang lain? Kan gak
pantes," sambung dia.
Post a Comment