1. Orang Indonesia yang Memiliki
Tinggi Badan 170 Sentimeter ke Atas Bukan Orang Indonesia Sepenuhnya
Indonesia merupakan negara yang
terletak di kawasan Asia, tepatnya Asia Tenggara. Maka, karena berada di
kawasan Asia, orang Indonesia lebih banyak dihuni oleh campuran dari Ras Asia.
Seperti umumnya orang-orang Asia, masa pubertas tidak terlalu memberikan dampak
yang signifikan pada tampilan fisik.
Maksimal tinggi badan untuk pria di
Indonesia adalah 170 cm (rata-rata 168 cm), sedangkan maksimal untuk wanita
adalah 168 cm (rata-rata 163 cm). Meski begitu, sebab Indonesia merupakan
negara tujuan para pedagang dari Timur Tengah dan Eropa, maka beberapa dari
orang Indonesia berhasil mewarisi genetik Ras Timur Tengah dan Eropa.
2. Genetik Mempengaruhi 60% sampai
80% Tinggi Badan
Tinggi badan yang termasuk ke dalam
tampilan fisik tidak terlepas dari peran genetik. Sebesar 60% sampai 80% merupakan
kemungkinan pengaruh yang diturunkan dari orangtua kepada kita. Meski begitu,
bukan berarti kita tidak bisa mengusahakan tinggi badan. Sisa dari persentase
di atas, yaitu sebesar 40% sampai 20% didapat dari gaya hidup. Asupan gizi,
olahraga, dan aktivitas sehari-hari dapat memberikan pengaruh terhadap tinggi
badan seseorang.
3. Tinggi Badan Ideal Memberikan
Peluang Kesuksesan Lebih Besar
Studi yang dimuat dalam Journal of
Applied Psychology menyebutkan bahwa orang yang memiliki tinggi badan ideal akan
mendapat penghasilan lebih banyak per tahunnya. Ini dikarenakan tinggi badan
ideal mempengaruhi cara seseorang memperhatikan dirinya sendiri (harga diri)
dan persepsi bagaimana orang lain memandang diri mereka (harga diri sosial).
Keduanya mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap kemajuan karier.
4. Perokok Akan Lebih Pendek dari
Orang yang Tidak Merokok
Ternyata, selain memiliki banyak
pengaruh negatif terhadap kesehatan, terutama organ paru-paru, rokok juga
mempengaruhi tinggi badan seseorang. Annals of Epidemiology telah melakukan
studi dan menemukan fakta bahwa anak laki-laki yang sudah aktif merokok sejak
usia 12 sampai 17 tahun kebanyakan memiliki tinggi badan 3 cm lebih pendek dari
teman-teman mereka yang tidak merokok.
5. Anak Perempuan Lebih Dahulu Tumbuh
Tinggi daripada Anak Laki-laki
The Power of PMS membuat seorang anak
perempuan tumbuh tinggi lebih dahulu dibanding anak laki-laki. Masa bertumbuh
tinggi bagi anak perempuan adalah ketika mereka mulai mengalami tanda-tanda
menstruansi, yaitu sekitar umur 12 tahun. Di masa pubertas awal itulah para
kaum hawa meng-upgrade tampilan fisiknya, terutama tinggi badan. Oleh karena
itu, di kelas SMP, kita akan melihat bahwa anak laki-laki rata-rata terlihat
seperti minion.
6. Manusia Akan Lebih Tinggi Pada
Pagi Hari
Mirip dengan berat badan, tinggi
badan juga bervariasi dalam satu hari yang sama. Tubuh akan lebih tinggi pada
pagi hari setelah bangun tidur, dan akan memendek 1 cm ketika malam hari ketika
akan tidur. Ilmu Kedokteran menjelaskan bahwa penyebab dari fenomena ini adalah
cakram tulang belakang. Ketika pagi hari, cakram tulang belakang akan kuat
mencengkeram tulang, sehingga kita menjadi tegak ketika menjalani aktivitas.
Ketika malam hari datang dan kita mulai mengantuk, cengkeraman dari cakram
tulang belakang akan melemas, sehingga tinggi badan pun berkurang.
7. Manusia Cepat Bertumbuh Tinggi
Ketika Masih Bayi
Orang-orang mengatakan bahwa tinggi
badan paling cepat bertambah di masa pubertas. Sains menyatakan bahwa itu
adalah anggapan yang salah. Bayi lebih cepat bertumbuh tinggi ketimbang para
remaja labil. Bayi terus tumbuh tinggi dari lahir hingga berumur 1 tahun.
Pertumbuhan tersebut terbilang paling cepat, karena hanya dalam 12 bulan, bayi
sudah bertumbuh tinggi sebesar 25 cm. Sedangkan, para anak-anak remaja perlu
waktu lebih dari satu tahun untuk bertumbuh tinggi sebesar 25 cm.
8. Orang yang Tinggi Lebih Mudah
Terkena Tumor
Buku berjudul "I Know How My
Cells Make Me Grow" karya Kate Rowan mengatakan bahwa untuk bertumbuh
tinggi, lebih banyak sel yang berkembang biak dalam tubuh manusia. Logikanya,
jika ada lebih banyak sel dalam tubuh orang yang tinggi, maka menambah
kemungkinan ada sel yang bermutasi dan berubah menjadi tumor. Literatur medis
menyebutkan bahwa wanita dengan tubuh tinggi memiliki risiko lebih dari 37%
terkena kanker, sedangkan pria dengan tubuh tinggi mempunyai resiko terkena
kanker lebih rendah. Walaupun begitu, tidak perlu khawatir, perhitungan ini
dibuat dari sudut pandang jumlah sel, bukan dari penyebab sel mengalami mutasi.
Masih ada beberapa fakta mengenai
tinggi badan manusia, untuk sementara hanya ini saja. Bagaimana tanggapan
kalian? Apa yang kalian pikirkan?
sumber:
[1]HelloSehat.com
[2]dr. Arnold Fernando Alodokter
[3]Buku I Know How My Cells Make Me Grow oleh Kate Rowan
Post a Comment